Kunjungan UKM Peduli Difabel di Universitas Brawijaya pada Sabtu (15 April 2017) disambut dengan baik oleh FORMAPI Universitas Brawijaya. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahim antar kedua organisasi. Kunjungan kali ini diawali dengan sambutan hangat yang disampaikan oleh masing-masing ketua organisasi, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan program kerja masing-masing departemen di kedua organisasi. Tidak hanya itu saja, ada juga sesi diskusi untuk masing-masing departemen yang ada di UKM Peduli Difabel dan departemen yang ada di FORMAPI UB. Sesi diskusi ini berlangsung hangat dan sangat bersahabat. Pada kunjungan kali ini, UKM Peduli Difabel yang diwakili oleh 28 anggota Kabinet Inklusi juga berkesempatan mengitari lingkungan kampus Universitas Brawijaya guna mempelajari aksesibilitas lingkungan UB bersama dengan anggota FORMAPI UB. Kegiatan ini menaruh kesan tersendiri di hati kami.
„Kunjungan kali ini mengasyikkan sekali, pokoknya rugi buat yang nggak dateng!“ Bima Indra, Ketua SAUDC.
„Fasilitas untuk difabelnya keren dibandingkan UGM! Hehe“ Khoirunnisa, Sekretaris Umum SAUDC.
„Paket komplit untuk dapet temen baru, mempererat relasi, membangun rasa peduli, membagi dan mendapat ilmu serta pengalaman baru, dan berkaca kalau masih banyak hal yang perlu kita perbaikin untuk mencapai kampus inklusi“ Devi, Staff Kastrad.
„Seneng rasanya ketemu teman-teman yang mau peduli dan fokus terhadap isu-isu difabel, isu yang sensitif dan tidak mainstream“ Lucky, Staff Humas.
„Alhamdulillah, kegiatan kemarin berlangsung dengan seru dan asik, kita disambut dengan penuh kehangatan“ Yanuar, Kadept Humas.
„Mari wujudkan pendidikan inklusi, sebab semua berhak mendapat pendidikan“ Rifky Ikhwan, Kadept PSDM.
Akhir kata, UKM Peduli Difabel mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat FORMAPI UB. Kami sangat berharap jalinan silaturahim ini dapat terus berjalan dengan baik.
Penulis: Yesica Nurzaman, Fakultas Psikologi UGM 2015