Apa yang terbayang di benak kita ketika kita mendengar kata sahabat. Sahabat pastilah orang-orang yang menempati suatu tempat di hati kita yang tersendiri dan berbeda. Ada ikatan keakraban yang muncul. Tak semua orang bersahabat dengan keluarganya, tapi dengan menjadi sahabat, suatu ikatan erat bisa timbul layaknya sesama anggota keluarga.
Kehidupan ini penuh warna, penuh perbedaan yang harus dihadapi dalam suatu kerangka pembentukan harmoni. Terkadang banyak perbedaan yang tak elok, bukan karena seseorang si empunya perbedaan itu tak mampu menyelaraskan diri dalam suatu simfoni warna, akan tetapi ia diberi suatu warna terkhusus oleh Tuhan, Sang Yang Maha Pencipta dimana akhirnya ia akan mewarnai dunia dengan cara dan tempat yang berbeda.
Tugas kita adalah membantu, mencarikannya tempat, letak warna yang cocok, sehingga saling memberi keindahan pada kehidupan masing-masing.
Diperlukan usaha untuk saling menyelaraskan. Usaha untuk berjuang dengan ikhlas menerima diri dan bekerja untuk hidup yang sebih baik.
Kita yang lebih memiliki kebebesan berlebih dalan hidup hendaklah memahami dan membantu mereka pada segala apa-apa yang sulit dijangkau oleh usaha mereka yang penuh gerak dan cita.
Terimalah mereka pula sebagai bagian dari keluarga dan persahabatan sedunia. Yang dengannya kita tak hanya mampu berempati, tapi juga membangun dengan penuh cinta seluruh sendi-sendi kehidupan. Sehingga kita akhirnya dapat menjadi sahabat yang saling belajar, sesuatu yang tak hanya berdasar penerimaan terbaik akan diri, tapi juga kekeluargaan dan saling mengerti sebagai bagian dari masyarakat dunia.
Penulis : Faiza Iftinan Darin