Semua manusia membutuhkan komunikasi, baik komunikasi verbal maupun nonverbal, komunikasi intrapersonal maupun interpersonal. Dalam berkomunikasi, kita tidak selalu membutuhkan kata-kata untuk diucapkan. Gerakan tangan, kerutan dahi, bahkan kedipan mata pun dapat digunakan dalam perilaku berkomunikasi. Bagi beberapa orang, khususnya tuli, komunikasi melalui gerakan inilah yang menjadi satu-satunya cara untuk berkomunikasi. Lalu apakah komunikasi melalui gerakan selalu dapat dipahami secara umum?
Komunikasi melalui gerakan atau lebih dikenal dengan “bahasa isyarat” memang lebih umum digunakan oleh kalangan tuli. Namun tidak hanya tuli saja, masyarakat non tuli pun mulai mempelajari bahasa isyarat untuk dapat berkomunikasi dengan tuli. Apakah Anda pernah membayangkan bagaimana cara mahasiswa tuli belajar di kampus yang tidak menyediakan jasa interpreter? Bagaimana cara mahasiswa tersebut presentasi, diskusi, maupun memahami apa yang dosen bicarakan? Apakah hati Anda tergerak ingin membantunya namun tidak tahu bagaimana caranya?
Mempelajari bahasa isyarat akan selalu bermanfaat dan tidak akan menimbulkan kerugian bagi si pembelajar. Bahasa isyarat dapat digunakan untuk berkomunikasi pada tuli, memahami pembicaraan teman-teman tuli, bahkan dapat menerjemahkan pembicaraan antara tuli dan non tuli.
Tertarik untuk mengenal bahasa isyarat?
Kelas Bahasa Isyarat adalah program kerja tahunan departemen PSDM UKM Peduli Difabel. Pada tahun ini Kelas Bahasa Isyarat dilaksanakan pada tanggal 22, 23, 29, 30 April dan 6, 7 Mei. Kelas Bahasa Isyarat diampu langsung oleh teman-teman tuli dari Sekolah Semangat Tuli Jogja. Bertempat di Departemen Teknik Mesin SV UGM Ruang 218, Kelas Bahasa Isyarat berlangsung dari jam 9 sampai jam 11 pagi.
Kelas Bahasa Isyarat tahun ini dibuka untuk umum lho! Jadi buat kamu yang penasaran banget gimana cara komunikasi dengan bahasa isyarat, langsung aja daftar dengan format Nama, Instansi, dan Id Line/No. Hp ke 085642871085 (Rifky) atau 085788563998 (Rinjani) dan membayar biaya pendaftaran. Nah, dengan Rp25.000 aja kamu udah bisa dapet ilmu yang bener-bener bermanfaat buat kamu dan buat orang lain lho!
Masih ingat cerita mahasiswa tuli di kampus? Pengen bantu dia? Yuk daftar!
Penulis: Yesica Nurzaman, Fakultas Psikologi UGM 2015